Semua ini dimulai dari kalimat inspiratif dari sjahrir “kemerdekaan
nasional bukanlah tujuan akhir, rakyat yang bebas berkarya adalah puncaknya”,
kalimat inilah yang mendarah daging bagi sang kuli tinta ditengah terseok
seoknya lembaga pers mahasiswa ini, baru baru ini regenerasi kuli tinta telah
dilakukan, hanya komitmen kuat yang dibutuhkan untuk hidup dan terus hidup
dalam lingkaran mahasiswa apatis yang jauh dari sikap sosialis.
Kuli tinta adalah sebutan bagi kami, motor utama penggerak kehidupan pers
kampus, dengan goresan goresan tinta ini semua bermula, kami dituntut untuk memberikan
sebuah perbaikan peradaban dengan dan tanpa ada intervensi dari siapapun, kami
tetap memegang erat nilai “kritis objektif dan informatif” kami terus berkarya,
meskipun terkadang putus asa dan sia
sia.
Berapa jumlah kuli tinta tahun ini ?? pertanyaan yang sedikit
menyebalkan, seolah olah dengan banyak sedikitnya personil kuli tinta kita
mampu bangkit, perlu diketahui kalau bukanlah angka angka yang kami tawarkan,
tapi loyalitas dan produktivitas dari sang kuli itulah ujung tombak dari
perjuangan ini. Kuli tinta SEKTOR yang berjumlah 16 tidak menyurutkan langkah
sektor untuk bebas berkarya dalam resolusi 2015.
Resolusi sektor 2015 dengan tema besar “Revolusi Sektor : Runtuhkan
Dominasi” merupakan arah yang akan ditujuh sang kuli tinta, revolusi sektor
dari seluruh lini baik sumber daya kulinya, penelitian dan pengembangan,
produksi dan pemasaran ataupun redaksinya, seluruh ruang ruang kecil dalam
sektor dituntut untuk mensukseskan revolusi ini. Beberapa bentuk revolusi tiap
bagian itu adalah :
1. 1. Pengembangan sumber daya kuli : internalisasi
nilai jurnalistik dan ekonomi yang dikemas dengan diskusi alam (kamping) nonton
film, diskusi ruang, yang keseluruhannya diarahkan untuk menciptakan
solidaritas dan loyalitas tanpa batas sang kuli.
2. 2.Penelitian dan pengembangan : riset riset
sederhana akan dilakukan untuk mengkaji, menguji dan mengevaluasi kinerja baik
internal kampus maupun eksternal kampus. Ngobrol pintar (Ngopi) jadi kegiatan
utama dalam upaya riset sederhananya.
3. 3. Produksi dan pemasaran : intensifikasi dan
ekstensifikasi usaha sektor digenjot dengan memperbanyak media partner atau
media pendukung produk sektor, memperluas pemasaran keseluruh lembaga pers
mahasiswa di seluruh Indonesia, sekaligus juga mempererat dengan media nasional
dengan melakukan kunjungan sektor ke media nasional.
4. 4.Redaksi : Optimalisasi wadah untuk menghimpun
dan menyalurkan bakat minat jurnalistik pada mahasiswa FEB UNAIR, pengembangan
produk redaksi dalam program baru sektor (Koran sektor, Sektor TV, S Adv /
Pengiklanan sektor), peningkatan jumlah oplah disetiap produk sektor, sekaligus
juga melakukan segmenting dan targeting produk redaksi,
Itu hanya sebagian kecil dari bentuk revolusi sektor di tahun 2015.
Secara sederhana revolusi itu diarahkan untuk “runtuhkan dominasi”, hal ini
dikarenakan sektor ingin membuat sebuah hal baru tentang masyarakat ilmiah yang
lebih beradab, sektor berupaya meruntuhkan dominasi sikap apatis, konsumtif,
sophaholic, hedonism, matrealistis, kapitalis, liberalis pada mahasiswa.
Untuk menunjuang upaya “Runtuhakan Dominasi” maka strategi khusus yang
diolakukan sektor adalah akselerasi dan akurasi, sebuah aksinyata untuk
melakukan percepatan kinerja dengan tetap mempertimbangkan keakuratan sasaran
perubahan. Dewasa ini akselerasi dan akurasi wajib dilakukan oleh setiap
organisasi, tanpa akurasi dan akselerasi maka organisasi itu akan semakin
lambat dan bahkan akan hancur oleh seleksi alam, sektor berupaya menciptakan
dan melakukan budaya “CEPAT TEPAT ADALAH CERMINAN ORGANISASI HEBAT”.
Keutamaan dalam upaya akselerasi dan akurasi ini diutamakan kepada sang
kuli tinta sektor, kuli ini memegang amanah untuk mendarah daragingkan nilai
cepat tepat serta mengamalkannya dalam aksi nyata.
Diawali degan Tanya (?) dan diakhiri dengan koma (,) merupakan latar
belakang sektor untuk secara sustainable berjuang dan berjuang, sektor sadar
bahwa sektor lahir dari sebuah pertanyaan akan kebutuhan bacaan mahasiswa dan
sektorpun berupaya keras untuk menyediakan kebutuhan tersebut ( kebutuhan
informasi, edukasi, rekreasi dan control /korelasi ), setelah kebutuhan bacaan
itu sudah terpenuhi maka tugas sektor masih belum selesai karena semua ini akan
terus berkelanjutan sehingga tidak ada titik akhir dari sektor, yang ada
hanyalah tanda jeda berupa koma dalam perjuangan sang kuli tinta sektor !!!
Sekali lagi dimualai dari kutiopan hebat sjahri maka akan dilanjutkan
pula dengan kutipa hebat dari sukarno “Apabila masih ada rasa malu dan takut
pada diri seseorang untuk melakukan kebaikan, maka jaminan bagi orang itu
adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selanhkahpun” dari kutipan ini
kuli tinta sektor semakin berani untuk berkarya yang lebih luar biasa, kuli
tinta bersikapindependeng dengan landasan berjalan menuju kebenaran,
Hidup mahasiswa, hidup pers Indonesia !!!
0 komentar: