STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA : ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Kementerian ketenagakerjaan Republik indonesia telah mendefinisikan pasar kerja sebagai seluruh aktivitas / kegiatan dari pelaku - pelaku untuk mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja atau proses terjadinya penempatan / hubungan kerja melalui penyediaan penempatan kerja, kementerian ketenagakerjaan juga menyebutkan ada beberapa indikator untuk melihat pasar kerta, indikator tersebut tercatat dalam sebuah informasi yang dinamakan informasi pasar kerja.

informasi pasar kerja merupakan suatu kegiatan yang memberikan keterangan - keterangan mengenai kebutuhan / permintaan dan persediaan tenaga kerja serta keterangan - keterangan yang berhubungan dengan masalah pasar kerja. Indikator yang ada pada informasi pasar tenaga kerja meliputi :

Informasi Pasar Kerja Makro :	Informasi Pasar Kerja Mikro :
o   Tenaga kerja,	o   Lowongan Kerja,
o   Angkatan Kerja,	o   Pencari Kerja,
o   Bekerja,	o   Penempatan Tenaga Kerja.
o   Pengangguran,
o   Setengah pengangguran,
o   Upah rata -rata,

            Selanjutnya kita coba untuk menganalisis setiap indikator yang ada dengan data terbaru di indonesia, yang pertama adalah indikator informasi pasar kerja makro.

Gambar Informasi Pasar Kerja Makro 2015

Sumber : Binapenta 2016

Dari gambar diatas kita mengetahui bahwa dari jumlah penawaran tenaga kerja yang ditawarkan oleh angkatan kerja, hanya 93.82% yang dapat diserap pasar itu artinya masih terlalu banyak penawaran tenaga kerja dibandingkan permintaan tenaga ker di indonesia sehingga keseimbangan pasar tenaga kerja belum seimbang (equilibrium).

            Jumlah penduduk usia yang bekerja mayoritas bekerja di sektor pertanian, yaitu sekitar 32.88% di sektor pertanian, sedangkan sektortransportasi atau angkutan menyerap sedikit tenaga kerja yaitu 4.45%. ditinjau dari tingkatan pendidikannya profil tenaga kerja 2015 menunjukan bahwa kebanyakan penduduk yang bekerja adalah lulusan Sekolah Dasar (50.83 juta). Untuk penduduk yang menganggur lebih didominasi oleh penduduk yang lulusan sekolah menengah umum (30.14%).

            Setelah kita mengetahui kondisi makro pasar kerja di indonesia maka selanjutnya kita perlu mengkaji kondisi mikro pasar kerja di indonesia.

Dari gambar 3.12 kita bisa melihat bahwa pencari kerja pada setiap tahunnya memiliki jumlah yang lebih banyak dari lowongan yang tersedia, sehingga tidak heran jika pengangguran masih tercipta, tidak bertemunya pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan pekerja adalah salah satu penyebab pengangguran friksional dan ini adalah salah satu indikasinya.

            Proporsi tenaga kerja laki laki dan perempuan baik yang mencari kerja ataupun lowongan kerja yang tersedia cenderung berimbang sehingga tidak nampak jelas diskriminasi gender pada pasar tenaga kerja di indonesia.

Gambar Informasi Pasar Kerja Mikro 2015

Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah)

            Setelah kita mengetahui dua informasi pasar tenaga kerja, maka selanjutnya kita akan mencoba melihat keseimbangan di pasar tenaga kerja khususnya pada kasus tenaga kerja indonesia yang berada di luar negeri (TKI), data BNP2TKI memberikan gambaran jelas terkait permintaan dan penawaran TKI indonesia.

Tabel  Analisis Permintaan dan Penawaran TKI 2013 – 2015

NO	SEKTOR	2013		2014		2015
		D	S	D	S	D	S
1	Konstruksi	26,106	9,370	126,605	14,007	26,649	13,563
2	Pertambangan, Oil & Gas	55,426	2,804	2,889	3,157	24	855
3	Informatika Teknologi	92	38,191	3,501	106,487	24	85,960
4	Industri / Manufactur	317,554	83,071	15,017	190,372	14,411	139,212
5	Pertanian, Perkebunan & Peikanan	117,541	14,306	14,095	25,883	64,299	17,788
6	Hospitality	3,944	47,319	6,531	33,316	103	31,526
7	Kesehatan	186,902	39,915	11,926	35,432	85	27,016
8	Transportasi	5,035	12,522	185	263	99	2,877
9	Keuangam	141	52,025	139	29,170	6	38,976
10	Jasa	334	47,226	7,977	22,601	70	20,154
11	Lain Lain	-	-	2,230		4	48,672
	Total	713,075	198,826	191,095	460,688	105,774	426,599

Sumber : Binapenta 2016

            Dari tabel diatas kita bisa melihat bahwa setiap permintaan dan penawaran tenaga kerja indonesia tidak tercipta equilibrium, keseimbangan pasar adalah hal yang sangat sulit terbentuk pada pasar tenaga kerja, dalam tingkat upah berapapun keseimbangan tenaga kerja itu sulit untuk terbentuk, selanjutnya kita mengkaji beberapa indikator struktur pasar yang meliputi, berapa penjual (tenaga kerja) dan pembeli (perusahaan) di pasar, Bagaimana produk yang ditawarkan, Bagaimana hambatan masuk pasar, Bagaimana kelengkapan informasi di pasar.

            Secara sederhana jumlah penjual tenaga kerja di pasar itu banyak hal itu dicerminkan dari jumlah angkatan kerja yang banyak, namun biasanya pekerja membentuk sebuh kelompok pekerja atau yang sering kita sebut sebagai serikat pekerja, jumlah penawaran yang sebenarnya banyak sehingga tidak bisa mempengarhui tingkat upah kini ketika serikat pekerja terbentuk maka mereka mampu mempengaruhi tingkat upah, sehingga pasar tenaga kerja tidak lagi pasar persaingan sempurna.

            Jumlah perusahaan di pasar tenaga kerja sebenarnya banyak, namun sama halnya dengan pekerja yang membentuk serikan pekerja, perusahaan juga berhimpun dalam asosiasi pengusaha indonesia yang salah satu misinya adalah mempengaruhi upah, dari sudut pandang permintaan dan penawaran kita bisa menganalisis bahwa pasar tenaga kerja adalah pasar tidak sempurna.

            Dilihat dari brang yang diperjual belikan sebenarnya seragam atau homogen namun mengikuti perkembangan zaman antar tenaga kerja satu dan yang lainnya memiliki spesialisasi sehingga menjadi produk yang heterogen.

            Hambatan untuk masuk dalam pasar tenaga kerja diatur dalam undang undang, misalnya saja larangan pekerja anak untuk menjadi pekerja di oerusahaan sehingga secara tidak langsung ada hambatan untuk masuk ke pasar tenaga kerja.

            Yang terakhir adalah informasi, informasi dewasa ini semakin berkembang, kita bisa melihat jumlah permintaan dan penawaran secara mudah, melihat tingkat upah juga mudah, sehingga informasi memiliki kecenderungan yang mengarah pada informasi yang lengkap.

            Dari serangkaian analisis yang sudah kita lakukan maka kita bisa menarik garis bahwa struktur pasar tenaga kerja adalah pasar tidak sempurna karena jumlah penjual dan pembeii sedikit dan mampu mempengaruhi harga pasar, Barang yang diperjualbelikan heterogen, serta adanya hambatan masuk pasar.