Kebiasaan buruk ini sering aku
alami ketika mulai menuliskan sebuah cerita, but show must go on, hehehe,, okay
artikel ini sebagai upaya pembelaan saya karena uda lama ngak ngeblog,
rutinitas yang menjenuhkan sudah beberapa bulan ini mempengaruhi saya, tepat di
bulan ini, bulan yang ceria, yups September ceria, bukan hanya ceria karena ada
momen idul adha dan ibadah haji tapi juga bulan lahirnya sang penulis.
Benarkah September tahun ini
ceria, noooops, ada beberapa tragedy dibalik cerianya September ini, aku coba
ceritakan kemana saja ketika tidak ada tulisan yang nempel di dinding blog ini,
selain itu juga aku bakalan nulis tentang masa depan September ceria haha,
yuhuy ayo mulai.
akhir perjalanan artikel di blog
ini adalah kisah tentang kelas konstitusi dari organisasi legislasi kampus,
cukup kaku sih tapiiii lewati ajalah. Setelah ngadain acara kelas konstitusi di
bulan april, lalu lanjut dengan ujian tengah semester, diputuskanlah untuk
menikmati alam sejenak.
Akhir April (29 April – 1 Mei 2016) bersama rekanan dari teman pers
kampus dan temen2 lainnya kita mencoba menikmati segarnya udara gunung butak
(wilayah panderman). Pengalaman mendaki sudah aku mulai sejak liburan unas SMA,
ketika itu gunung arjuno menjadi pilihannya, lalu saat kuliah di malang aku
juga sempat menikmati indahnya ranu regulo kawasan gunung semeru, dan yang
terakhir itu bersama kawan SMA juga menikmati pesona ranu kumbolo dengan
tanjakan cintanya. Jadi pendakian kali ini bukan hal baru bagiku meskipun rute
dan kondisinya aku belum tahu pasti. Meskipun tidak asing dengan pendakian tapi
dari serangkian perjalanan yang aku alami, puncak gunung belum pernah aku
capai, tapi di pendakian kali ini aku berhasil mencapai puncak gunung butak,
yeey,
Puncak butak bersama rekan pers |
Mei dan Juni kelabu, setelah bercengkrama mesra bersama alam, kini
saatnya diskusi regulasi dari organisasi legislasi (BLM FEB UNAIR), diskusi
kali ini membahas UU kaderisasi dan UU pengawas, dari serangkaian kegiatan yang
dilakukan aku pribadi merasa jengkel karena respon mahasiswa terkait peraturan2
di fakultas cukup rendah bukan hanya pada tahap 1 pada tahap 2 pun juga seperti
itu, sangat rendah minat untuk berdiskusi terkait regulasi yang ada, entahlah
siapa yang salah aku atau mereka but semua harus dilakukan. Pun demikian dengan
internal organisasi, minimal dengan organisasi yang punya minat berlegislasi
harusnya dan baiknya mereka juga belajar dan memahami aturan apa saja yang ada,
mereka cenderung omong doing, ogah dan jenuh dengan semuanya, sudah
difasilitasi dengan link untuk mengkritisi peraturan eh malah tidak ada respon,
lain lagi juga dengan LPJ tengah tahunan, dengan alasan ABCDE…. Mereka tidak do
it, akhirnya saya pahami diri saya bahwa saya berlalri terlalu cepat
dibandingkan dengan mereka, mentoleransi kelemahan sebenarnya tidak aku
inginkan tapi… huuuh. Akhirnya sampai bulan ini lpj tengah tahunan tidak di
publish, whats wrong boooos, emang dasar mei juni kelabu.
LPJ tengah tahunan komisi Legislasi BLM, bisa dicek di link BLM |
Juli tiba, tinggalkan kelabunya bulan lalu mencoba menatap bulan
baru, akhir ujian, libur lebaran, segala upaya dikerahkan untuk membuat sebuah
perencanaan, mulai dari perlombaan sampai membeli sebuah perumahan haha. Hanya
rencana sih tapiiii emang sudah digariskan menjadi insane tanpa rencana jadinya
tak terwujudnd semua dah rencana 2 nya, di bulan ini ada rencana untuk ikut
intermediate traning HmI di cabang Jakarta pusat dan utara ( LK 2 HmI), namuun
lagi lagi hanya rencana, hanya karena belum prepare makalah Lk dan pendaaan
yang seret akhirnya mundur deh, di bulan ini juga ada keluarga yang nikahan,
lihat orang nikahan jadi inget umur, sekarang umurku 22 tahun, kalau merujuk
usia pernikahan bapak sama ibuk, usia sekitar 19 tahun uda nikah dan usia 20
tahun uda ngelahirin aku maka baiknya aku segera menikah haha, jangan jangan ah
ntar ngak focus kapan kapan aja nikahnya.
Itu juni, sekarang agustus. Bulan kemerdekaan tapi ngak merdeka amat, masih banyak kemiskinan nyata di
indonesia,di agustus ini aku mencoba untuk melihat jawa timur lebih luas, mulai
dengan melakukan survey politik di bojonegoro (kedungadem) dan juga pengawasan
abdi desa di jombang (jipurapah), selain itu juga melakukan internalisasi skill
menulis dengan bantuin redaksi sektor nyusun majalah edisi 32, daftar peneliti
muda pusat data feb sama ngelamar kerja di harian Surabaya pagi. Yaa bulan ini
cukup sibuklah haha, oh ya termasuk
pengawasan pikmen (ospek fakultas) dan kegiatan lainnya dah,, banyak hal yang
aku temukan dalam petualangan di bulan agustus, misalnya saja saat survey
politik CSIS – evaluasi kinerja 2 tahun pemerintahan jokowi JK ( 9 -10 Agustus
2016) bisa dipastikan adanya korelasi
kuat antara kepemilikan TV, Channel TV dan Pengetahuan politik seseorang. Masyarakat
kedung adem yang sering menonton Channel TV politik ( Metro dan TVone) memiliki
pengetahun politik yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat lainnya, ada
temuan baru juga di wilayah kedung adem, disini meskipun pengeluaran bulanan
masayarakatnya sekitar 400.000 perbulan, mereka tidak merasa miskin, mereka
bahagia dengan kehidupan mereka, perjalanan berangkat dan pulang membuat aku
lebih mantap dengan kuasa ilahi, dengan sawah yang masih alami, tanaman
tembakau dikanan kiri jalan, aktivitas masyarakat yang guyup dan gotong royong
masih terlihat, berbeda jauh dengan di kota. Tidak jauh beda dengan yang aku
alami di jombang, dengan akses yang terbatas yaitu dengan rute jalan berupa
batuan seolah olah masyarakat disini terisolir dengan kemajuan kota,
perekonomian yang bergerak di sektor pertanian dan hutan, dan ada kesamaan
antara dua desa yang aku kunjungi, keduanya ternyata ada masyarakat miskin yang
tidak menerima kartu indonesia sehat, pintar dan sejahtera, entah apa kah
indicator miskin di desa dan dikota berbeda namun jika merujuk secara riil di
lapangan bahwa warga di desa yang hanya berlantaikan tanah, berdinding bamboo
tidak mendapatkan kartu indonesia sejahtera namun di kota penduduk yang
mendapatkan upah 2 juta mereka mendapatkannya dan hal ini dikonfirmasi ulang
oleh pak Taufik Hidayat (alumni sektor – yang pernah bekerja di lembaga
pengentasan kemiskinan) bahwa memang sulit menerapkan metode tersebut untuk
mengentaskan kemiskinan. Ya itu secuil kisah di bulan agustus,untuk kisah
detailnya ada serialnya tersendiri hahaha
September ceria. Adalah bulan dimana sang pena dilahirkan. Tapi ini
tidak hanya tentang kelahiran sang pena. Kita mulai dari semester baru yang
sudah mulai dilakukan, tidak jauh berbeda dengan beberapa semester lalu, buku,
dosen, tugas, dan seterusnya, jenuh bukan, yups jenuh, tapi jangan melihat dari
jenuhnya saja, buat inovasi. Kamu akan merasa menikmati kuliah jika kamu coba
cari hal unik disetiap pertemuan kamu dengan dosen lalu berdiskusilah. Udah ah
malas bahas kuliah. Lanjut bahas detik detik ulang tahun saja ya hehe, hari
lahir kali ini menjadi sedikit berwarna, di tahun ini tanggal 16 september
tepat di hari jumat dan hal ini sama halnya dengan 22 tahun yang lalu, for your
information saya lahir jumat `16 september 1994 pukul 03.00 dengan dibantu oleh
dukun beranak di rumah sendiri (jalan raya morowudi 08 cerme gresik). Saat
kelahiran sudah ada konflik yang memanas di internal keluarga, mbah/kakekku
(basri) dengan watak kerasnya beliau ingin aku diberi nama alqoma, tanpa alasan
apapun dan sampai sekarang kakekku meninggal aku juga belum tahu pasti apa
makna nama itu, meskipun kita semua tahu bahwa kisah yang beredar di dunia
islam bahwa alqoma adalah anak sholeh yang menjadi durhaka tapii tidak dengan
alqoma sekarang, menjadi taat pada orangtua dan bertaqwa pada Allah SWT itu
dirinya haha. Oke lanjut lagi ke konfliknya, sang mbah pengen namaku alqoma
tapi keluarga ngak mau karena kurang baik nama itu, akhirnya boyot (ibuk dari
neneku – iyot siti) menambahinya dengan kata subkhi, sejauh ini makna subkhi
diartikan lahir pada subuh dan bisa juga diartikan suci, diambil dari kata
subkhanallah (maha suci allah), uda deh ujungnya saya sudah lahir dan dewasa
haha,, di 22 tahun ini ada yang menarik dan sepertinya ada kisah yang berulang,
kamis 15 september 2016 kakak mbahku (mbah basir) meninggal dunia, di jumat
pagi tepatnya jam 02.45 perut bapak mules, kembung seperti orang melahirkan,
kejadian ini membuat aku berfikir bahwa apakah saat aku dilahirkan dulu semacam
itu, entahlah, dan di hari lahir yang ke 22 ini ada aisyahnya rosullullah yang
mengucapkan barokallah fii umrik mas, lalu kujawab dengan jempol manis haha,
udah udah jangan bahas wanita deh,, selain itu juga ulang tahun ini juga
kunikmati dengan pendakian gunung arjuno bersama rekanan sektor, tanpa wacana
berbelat belit lets go on aja hehe, banyak kejadian di gunung, mulai dari
kesesat sampai menginap semalaman dipuncak lalu setelah perjalanan pulang
nabrak motor gara gara ketiduran di sepeda, huuh banyak dah untuk kisah detail
pendakiannya, diartikel lain hehe.
Lelaki petualang arjuna |
Soo itulah kenapa madding blog
akhir akhir ini sepi, tapi bismillah kedepannya pengen nulis minimal tiap
minggu deh, karena menulis membuatku lebih bebas dan perasaan yang kupendam
akhirnya tersalurkan juga, serasa plooong banget, terkait nanti respon hasil
tulisan yang ABCDE.. itu pasti, udah saatnya kembali ke jiwa yang lama, kembali
menulis.
0 komentar: