Kesejahteraan (welfare)
merupakan tujuan akhir dari seluruh aktivitas ekonomi, kesejahteraan sering
dikaitkan dengan suksesnya pembangunan disuatu negara sehingga untuk mengukur sejahtera
atau tidaknya suatu negara maka dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi,
perdagangan internasional, dan pembangunan.
Berikut data empiris terkait kondisi kesejahteraan di
indonesia yang dicerminkan dari data indikator makro ekonomi indonesia dalam 6
tahun terakhir. Dari data dibawah dapat dikelompokan menjadi 3 pendekatan
ekonomi yaitu :
- Pendekatan pertumbuhan yang dilihat dari aspek Produk Domestik Bruto (PDB), PDB Perkapita, dan Laju pertumbuhan PDB Riil.
- Pendekatan Perdagangan internasional yang dilihat dari neraca perdagangan.
- Pendekatan Pembangunan yang meliputi tingkat inflasi, pengangguran dan kemiskinan.
Tabel Indikator Ekonomi
Indonesia Tahun 2010 -2015
Tahun / Indikator
|
PDB (Milyar
Rupiah)
|
PDB Perkapita (Ribu rupiah)
|
Laju Pertumbuhan PDB Riil (% YOY)
|
Neraca Perdagangan (Juta US$)
|
Inflasi (%)
|
Pengangguran (%)
|
Kemiskinan (%)
|
2010
|
7,727,083
|
9,703,465
|
5.61
|
20,067*
|
6.96
|
7.28
|
13.33
|
2011
|
8,156,498
|
10,184,549
|
6.17
|
26.061,1
|
3.79
|
6.68
|
12.43
|
2012
|
8,566,271
|
10,671,025
|
6.03
|
-1.669,2
|
4.3
|
6.23
|
11.81
|
2013
|
8,976,932
|
11,134,018
|
5.56
|
-4.076,9
|
8.38
|
6.03
|
11.47
|
2014
|
7,727,083
|
11,389,050*
|
2.94
|
-1.886,3
|
8.36
|
5.82
|
10.96
|
2015
|
8,156,498
|
11,866,860*
|
7.83
|
7.587,5
|
8.58*
|
5.34*
|
10.29*
|
Sumber : Badan Pusat Statistik 201, Kementerian Perdagangan RI 2015
* = Angka Estimasi
Pertumbuhan ekonomi
digambarkan jelas pada peningkatan pendapatan suatu negara, selanjutnya kita
akan membahas setiap komponen pertumbuhan. Produk domestik Bruto (PDB)
merupakan pendapatan pada suatu negara yang dihitung dengan menjumlahkan
seluruh output ekonomi yang ada di negara tersebut, tidak memperdulikan itu
milik negara lain atau tidak, asalkan berada di negara tersebut maka dimasukan
dalam penghitungan nilai PDB, melihat tabel diatas menunjukan bahwa PDB
indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, dan dalam penghitungan nilai
estimasi menunjukan pada setiap tahunnya PDB indonesia naik 423.690 milyar
Rupiah. Selanjutnya coba kita amati PDB perkapita indonesia yang juga mengalami
peningkatan, setelah dihitung, ternyata PDB perkapita indonesia naik 477.810
ribu rubiah setiap tahunnya. Laju PDB riil menjadi hal yang tidak kalah
pentingnya. Laju PDB riil ini dihitung dengan membandingkan dengan nilai PDB
riil tahun sebelumnya. Dapat dilihat di tabel diatas bahwa lajunya PDB riil
cukup fluktuatif namun selalu berada dikisaran 4 sampai 7 % pertahun, ada hal
menarik yang terjadi pada laju PDB riil pada tahun 2014 yang angkanya cukup
kecil jika dibandingkan dengan laju PDB di tahun lainnya, hal ini diindikasikan
karena pada tahun 2014 perekonomian indonesia kurang baik, terbukti bahwa di
triwulan pertama 2014 laju PDB hanya 0.86 dan di triwulan kedua lajunya negatif
0.72, namun setelah itu triwulan selanjutnya mengalami perbaikan sehingga hasil
akhir laju pertumbuhan PDB riil tahun 2014 hanya 2.94.
Perdagangan
internasional menjadi aspek penting yang memberikan sinyal bagaimana kondisi
perekonomian suatu negara yang dikaitkan dengan perkonomian negara lain, dalam
siklus perekonomian terbuka kita akan mendapatkan informasi transaksi pembelian
barang dari luar negeri (impor) dan transaksi penjualan barang ke luar negeri
(ekspor). Kondisi nilai ekspor dan impor dapat kita lihat pada neraca
perdagangan. Kondisi neraca perdagangan indonesia cukup ekstrem ditahun 2012
dimana nilai dari neraca perdagangannya yang awalnya surplus 26.061 juta US $
namun satu tahun kemudian langsung defisit 1.669,2
juta US $, dilihat dari beberapa referensi terkait neraca perdagangan pada
tahun 2012 menunjukan bahwa ditahun tersebut terjadi penurunan ekspor yang
besar dari tahun sebelumnya yaitu dari total 203.496,6 menjadi 190.020,3 juta US $ dan juga terjadi
peningkatan impor yang besar yaitu 177.435,6 menjadi 191.689,5 juta US $,
setelah dianalisis ternyata penurunan ekspor dan peningkatan impor yang besar
terjadi pada sector non oil dan gas.
Pembangunan
Indonesia tercermin dari seberapa sukses kestabilan harga, penurunan
pengangguran dan kemiskinan. Inflasi memiliki tren positif di setiap tahunnya
yaitu mengalami peningkatan 0.739% pada setiap tahun, ini member sinyal yang kurang
baik karena inflasi yang semakin tinggi akan mengurangi tingkat kesejahteraan.
Berdasrkan hukum Philip yang menyatakan bahwa tingkat inflasi berbanding
terbalik dengan tingkat pengangguran maka hal tersebut jjuga terjadi di
Indonesia. Tingkat pengangguran di Indonesia turun 0.357% setiap tahunnya.
Secara rasional ketika pengangguran berkurang maka orang bekerja akan meningkat
sehingga kemiskinan seseorang karena pendapatan yang rendah juga berkurang,
data empiris menunjukan bahwa kemiskinan di Indonesia berkurang 0.569% setiap
tahunnya.
Kesejahteraan
umum di Indonesia dapat dikatakan sejahtera karena dari tiga pendekatan yang
dilakukan menunjukan bahwa dua dari tiga pendekatan mengambarkan kondisi yang
baik. Dua kondisi tersebut adalah tingkat pertumbuhan yang meningkat setiap
tahun dan tingkat pembangunan yang berhasil karena pengangguran dan kemiskinan
semakin berkurang. Keberhasilan kesejahteraan secara umum di Indonesia
disinyalir memiliki keterkaitan dengan kesejahteraan pada tenaga kerja di Indonesia.
Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 yang dimaksud
Kesejahteraan pekerja / buruh adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan / atau
keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja, yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi
produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat. Sama halnya
kesejahteraan umum, untuk melihat tingkat kesejahteraan tenaga kera maka kita
dapat menggunakan indikator, salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat
tingkat kesejhteraan tenaga kerja adapa balas jasa terhadap tenaga yang sudah
dikeluarkan untuk proses produksi, balas jasa tenaga kerja sering disebut
sebagai upah. Alasan mengapa upah menjadi salah satu indikator keseahteraan
tenaga kerja adalah karena dalam setiap tuntutan tenaga kerja selalu menyingung
peningkatan upah. Kategori sejahtera dapat dilihat dari peningkatan upah ditiap
tahunnya yang disesuaikan dengan standar kebutuhan hidup layak seorang tenaga
kerja.
Tabel Upah Minimum Regional / Provinsi di Indonesia
2010 -2014
Provinsi
|
Upah Minimum Regional/Propinsi (Rupiah)
|
|||||
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015*
|
|
ACEH
|
1,300,000
|
1,350,000
|
1,400,000
|
1,550,000
|
1,750,000
|
1,660,000
|
BALI
|
829,316
|
890,000
|
967,500
|
1,181,000
|
1,542,600
|
1,597,310
|
BANTEN
|
955,300
|
1,000,000
|
1,042,000
|
1,170,000
|
1,325,000
|
1,371,280
|
BENGKULU
|
780,000
|
815,000
|
930,000
|
1,200,000
|
1,350,000
|
1,472,500
|
DI YOGYAKARTA
|
745,694
|
808,000
|
892,660
|
947,114
|
988,500
|
1,063,808
|
DKI JAKARTA
|
1,118,009
|
1,290,000
|
1,529,150
|
2,200,000
|
2,441,301
|
2,782,610
|
GORONTALO
|
710,000
|
762,500
|
837,500
|
1,175,000
|
1,325,000
|
1,454,750
|
JAMBI
|
900,000
|
1,028,000
|
1,142,500
|
1,300,000
|
1,502,300
|
1,617,540
|
JAWA BARAT
|
671,500
|
732,000
|
780,000
|
850,000
|
1,000,000
|
1,039,200
|
JAWA TENGAH
|
660,000
|
675,000
|
765,000
|
830,000
|
910,000
|
964,500
|
JAWA TIMUR
|
630,000
|
705,000
|
745,000
|
866,250
|
1,000,000
|
1,059,620
|
KALIMANTAN BARAT
|
741,000
|
802,500
|
900,000
|
1,060,000
|
1,380,000
|
1,437,350
|
KALIMANTAN
SELATAN
|
1,024,500
|
1,126,000
|
1,225,000
|
1,337,500
|
1,620,000
|
1,687,350
|
KALIMANTAN TENGAH
|
986,590
|
1,134,580
|
1,327,459
|
1,553,127
|
1,723,970
|
1,913,130
|
KALIMANTAN TIMUR
|
1,002,000
|
1,084,000
|
1,177,000
|
1,752,073
|
1,886,315
|
2,111,280
|
KEP. BANGKA
BELITUNG
|
910,000
|
1,024,000
|
1,110,000
|
1,265,000
|
1,640,000
|
1,700,100
|
KEP. RIAU
|
925,000
|
975,000
|
1,015,000
|
1,365,087
|
1,665,000
|
1,749,990
|
LAMPUNG
|
767,500
|
855,000
|
975,000
|
1,150,000
|
1,399,037
|
1,496,680
|
MALUKU
|
840,000
|
900,000
|
975,000
|
1,275,000
|
1,415,000
|
1,538,500
|
MALUKU UTARA
|
847,000
|
889,350
|
960,498
|
1,200,622
|
1,440,746
|
1,517,230
|
NUSA TENGGARA
BARAT
|
890,775
|
950,000
|
1,000,000
|
1,100,000
|
1,210,000
|
1,266,690
|
NUSA TENGGARA
TIMUR
|
800,000
|
850,000
|
925,000
|
1,010,000
|
1,150,000
|
1,205,000
|
PAPUA
|
1,316,500
|
1,403,000
|
1,585,000
|
1,710,000
|
1,900,000
|
1,884,400
|
PAPUA BARAT
|
1,210,000
|
1,410,000
|
1,450,000
|
1,720,000
|
1,870,000
|
1,978,000
|
RIAU
|
1,016,000
|
1,120,000
|
1,238,000
|
1,400,000
|
1,700,000
|
1,789,200
|
SULAWESI BARAT
|
944,200
|
1,006,000
|
1,127,000
|
1,165,000
|
1,400,000
|
1,449,620
|
SULAWESI SELATAN
|
1,000,000
|
1,100,000
|
1,200,000
|
1,440,000
|
1,800,000
|
1,890,000
|
SULAWESI TENGAH
|
777,500
|
827,500
|
885,000
|
995,000
|
1,250,000
|
1,280,750
|
SULAWESI TENGGARA
|
860,000
|
930,000
|
1,032,300
|
1,125,207
|
1,400,000
|
1,452,050
|
SULAWESI UTARA
|
1,000,000
|
1,050,000
|
1,250,000
|
1,550,000
|
1,900,000
|
2,040,000
|
SUMATERA BARAT
|
940,000
|
1,055,000
|
1,150,000
|
1,350,000
|
1,490,000
|
1,615,500
|
SUMATERA SELATAN
|
927,825
|
1,048,440
|
1,195,220
|
1,630,000
|
1,825,000
|
2,038,060
|
SUMATERA UTARA
|
965,000
|
1,035,500
|
1,200,000
|
1,375,000
|
1,505,850
|
1,642,630
|
INDONESIA
|
908,824
|
988,829
|
1,088,903
|
1,296,908
|
1,506,231
|
1,608,750
|
Sumber : Badan Pusat Statistik 2015
* = Angka Estimasi
Kesejahteraan
tenaga kerja indonesia dari tahun 2010 sampai 2015 mngalami peningkatan,
terlihat dari UMP yang setiap tahunnya mengalami peningkatan (Gambar tren),
namun UMP tidak mencerminkan kondisi riil di kehidupan karena dalam kenyataannya
tidak sedikit upah minimum kabupatennya (UMK) lebih tinggi daripada upah
minimum provinsinya, misalnya saja provinsi Jawa Timur yang pada tahun 2015
memiliki UMP sebesar 1.059.620 pada kenyataannya kota Surabaya, Kabupaten
Sidoarjo dan Gresik memiliki UMK berkisar dari 2.700.000an, sehingga ada
kemungkinan dari perspektif upah tenaga kerja sudah sejahtera.
Gambar Tren Peningkatan
UMP Tenaga kerja di indonesia 2010 - 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik 2015
Selain itu juga
coba kita amati program program penunjang kinerja dan produktifitas tenaga
kerja yang dikeluarkan oleh pemerintah, sekarang pemerintah mencoba untuk
menyejahterakan tenaga kerja dengan mewajibkan pengusaha untuk melindungi
keselamatan dan menjamin kesehatan tenaga kerja dengan asuransi sehingga
munculah jaminan sosial tenaga kerja atau jamsostek yang sekarang beganti nama
menjadi Badan Penyedia Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan.
Dalam kaitannya
dengan aspek pendidikan terhadap tenaga kerja atau pengembangan sumber daya
manusia, tidak sedikit perusahaan yang menerapkan program pengembangan
kapasitas melalui pengembangan ketrampilan dengan mengikuti pendidikan dan
pelatihan, selain itu juga mengikuti sertifikasi tenaga kerja, yang keseluruan
itu mampu meningkatkan produktifitas tenaga kerja sehingga kesejahteraan tenaga
kerja meningkat.
0 komentar: