Hari terakhir ke kampus kemarin, saya bersama teman saya obrak abrik kantor sektor, teman saya menemukan majalah sector edisi lama dan ia m...

MENYAMBUT KE-N TAHUN SEKTOR YANG TERTIDUR

Hari terakhir ke kampus kemarin, saya bersama teman saya obrak abrik kantor sektor, teman saya menemukan majalah sector edisi lama dan ia menyerahkan pada saya untuk dibaca dan rewrite materi yang bagus, sampai rumah lembaran demi lembaran saya baca, dan akhirnya saya menemukan hal menarik dari majalah kuno itu, sebuah materi mengenai “menyambut satu tahun  usia sektor” sebagai seorang anggota baru dari sebuah lembaga pers mahasiswa ini saya ingin mengetahui lebih dalam tentang perjalanan panjangnya, dimana  sektor yang dulunya katanya sudah terkenal sejagat raya.isi materi dibawah ini Cuma ditulis ulang dari majalah sektor (No.1 Tahun II – Jan/Feb 1987) hal ini dimaksudkan agar menumbuhkan motivasi yang tinggi pada pengurus lama maupun pengurus baru untuk membangitkan kembali elang yang tertidup lelap dalam ranjang empuknya.
SEKTOR-Menyambut Satu Tahun Usia Sektor : Dalam usianya yang masih satu tahun, majalah sektor sebagai media komunikasi warga kampus ternyata masih jauh dari harapan sebagai majalah kampus yang ideal. Beberapa tahun lalu pers kampus pernah mencapai masa kejayaannya. Tetapi belakangan ini rasanya memang hanya tinggal nostalgia saja, namun keeping-keping kejayaan itu selalu terbayang jelas di depan kami. Pertanyaan yang perlu disodorkan  “Apakah era keemasan untuk pers kampus itu bisa terulang kembali ?” jawabnya berpulang kepada kita semua, namun kelihatannya memang sulit. Tentulah tidak bisa disamakan kondisi saat ini dan beberapa tahun lalu.
            Saat ini pers kampus ketinggalan begitu jauh dengan pers umum baik professional penggarapannya maupun jumlah oplahnya. Namun disela-sela keadaan yang sulit inilah tersembul suatu harapan bahwa paling tidak keberadaan pers kampus harus tetap dipertahankan. Sebagai masyarakat kampus yang diharapkan sebagai masyarakat ilmiah itu, ajang tulis menulis mutlak dibutuhkan betapapun keberadaan pers kampus tersebut semakin sempit dan jangkauannya.
Berangkat darisanalah setahun yang lalu, melalui surat ijin terbit 8182/PT.03.1/0/1985 atau tepatnya januari 1986 terbitlah majalah sektor yang pertama. Majalah yang dirintis oleh kepengurusan senat periode 85/86 itu hanya mempu terbit satu kali. Dari 1000 oplah yang dicetak hanya sempat terjual beberapa buah saja. Kemudian pada saat penggantian pengurus senat 85-86 ke periode 86-87 disadari akan pentingnya pers kampus, sehingga program penerbitan majalah kampus diusahakan dengan segala kemampuan yang ada.
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa peranan pers kampus saat ini semakin menyempit. Itulah sebabnya majalah sektor tidak akan muluk muluk, artinya kami tidak akan meng-claim diri sebagai yang terbaik atau segala-galanya. Tidak ! nama “SEKTOR” dimasuksudkan sebagai “BIDANG” dalam arti hany merupakan “BAGIAN” saja. Namun ditengah-tangah bacaan yang begitu melimpah tentu kurang lengkaplah kalau kita tidak membaca majalah kampus.
Dalam menyambut satu tahun sektor, kami berharap dengan sangat peran serta warga kampus, para dosen, mahasiswa, karyawan dan juga alumnus sehinga isi majalah sektor semakin berbobot dan bervariasi. Bahwa selama ini peranan warga kampus masih teramat minim padahal mati hidupnya majalah ini tergantung pada warganya.

Itulah sepenggal materi yang di tulis kembali dengan sedikit perubahan, entah ada berapa pengurus Sektor yang tahu kapan tanggal pasti kelahiran pers kampus yang megah ini, dan entah berapa yang masih memiliki komitmen yang sama untuk mengembalikan peran pers kampus sebgai mana mestinya, mahasiswa dengan masyarakat ilmiah sebagai julukannya haruslah mampu untuk menularkan gagasan ilmiahnya pada sesamanya baik berupa tulisan maupun lainnya. Muali detik ini ikrarkan janji untuk MENGEMBALIKAN JATI DIRI PERS KAMPUS “SEKTOR” sebagai lembaga pers independen yang mampu mewujudkan “EKONOMI SATU, FEB JAYA”.

0 komentar:

KACA MATA SUBKHI 2014: Kado akhir tahun datang, tak perlu kata permisi untuk menyerahkannya dan tak butuh kata selamat untuk menerimanya, ...

Kado Akhir Tahun

KACA MATA SUBKHI 2014: Kado akhir tahun datang, tak perlu kata permisi untuk menyerahkannya dan tak butuh kata selamat untuk menerimanya, semua berjalan sekejab saja, pemerintah baru dengan wacana dan kebijalan baru masih belum mampu mengelola kado ini secara bijaksana, kado yang sejatinya merupakan kado lama ini menjadi sebuah masalah serius bagi pemerintahan. Kado lama ini adalah SI Air ROB “Banjir”, Banjir menjadi rutinitas masalah tahunan bagi bangsa ini, setiap pergantian tahun mesti terdapat banjir di Negara ini, baik di pusat kota ataupun perbatasan desa, sehingga secara langsung maupun tidak langsung banjir dapat menganggu jalannya perekonomian bangsa, ketika banjir datang hampir keseluruhan aktifitas perekonomian berjalan melambat, produksi terhambat, distribusi terlambat, dan konsumsipun terjerat, sehingga lazimlah bagi seorang kaum pemberontak seperti saya untuk memberontak ditengah kepungan banjir yang melanda negeri ini, ada beberapa hal yang membuat hati saya resah akan fenomena banjir tahunan di Indonesia.mulai dari pemerintah yang sok hero sampai masyarakat yang terlampau sabar akan kondisi hidupnya, disini akan saya jabarkan satu persatu keresahan hati saya dengan realita hidup di era abad 21 ini.





Sebagai pengantar, saya menganalogikan fenomena banjir tahunan ini dengan benalu dalam pohon mangga, selama benalu itu hidup di pohon mangga maka selama itu pula pohon mangga tak mampu tumbuh menjadi pohon mangga yang berbuah lebat, dan lambat laun pohon mangga itu akan mati, dari analogi diatas maka kita dapat menarik makna bahwa selama banjir itu ada maka selama itu pula pemerintah tak mampu melakukan pembangunan perekomian secara merata sesuai dengan tuntutan “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berdasarkan ketuhanan yang maha esa”. Benalu yang ada layaknya dibasmi dengan memberikan obat gulma ataupun memotongnya sampai keakarnya. Sama halnya dengan banjir, sudah berapa lama wilayah ekonomi kita terkepung dengan banjir? sudah apa saja yang pemerintah lakukan untuk mengatasi banjir? sudah berapa korban dari bencana banjir ini ? masihkah kita bertahan dengan kondisi banjir yang semacam ini?, mungkin para pembaca agak sebel dengan pertanyaan diatas, dan mungkin saja pembaca menyalakan saya karena seolah olah saya lebih menyalakan pemerintah, dan seolah olah pula saya belum memberikan aksi nyata untuk mengurangi banjir ini, hehe, terserahlah yang penting saya berargumen disini sebagai mahasiswa, dimana mahasiswa sesuai dengan status sosialnya memiliki peran sebagai control social dan agen perbaikan, maka dari itu tak perlu saya bahas panjang lebar mengenai aksi saya, disini saya tekankan pada peran saya sebagai control social yang memberikan kritik membangun untuk pemerintah. Beberapa garis besar tentang keresahan hati saya akan fenomena banjir tahunan ini adalah disaat banjir datang masyarakat korban banjir tahunan terlampau sabar akan kondisi banjir yang menengelamkan harta bendanya, dimana mereka seolah olah sudah terbiasa dan tak mampu berbuat apa apa ketika si air rob ini datang ke wilayah mereka selain itu pemerintah cuman bisa show off sambil bagi bagi bantuan makanan pada korban banjir dan berjanji akan menangani banjir yang ada (pemerintah sok hero).

Kamis minggu lalu saya pulang dari kampus pukul 19.30 saat itu hujan lebat menguyur kota Surabaya, diluar kampus air hujan sudah tak mampu mengalir ke gorong gorong,akhirnya wilayah sekitar kampuspun banjir setinggi 30 cm, memang saya sadari kota dengan label metropolitan itu lebih memprioritaskan pembangunan gedung gedung mewah untuk aktifitas perekonomiannya dibandingkan pembangunan gorong gorong besar ataupun sirkulasi air untuk pelestarian lingkungannya, sehingga tak khayal kalau setiap hujan turun kota dengan label metropolitanpun selalu banjir, tapi itu juga sangat aneh, apa pemerintah kotanya Cuma tahu soal bangun membangun aja, kagak tahu untuk apa pembangunan itu dilakukan, atau emang ada rahasia dibalik rahasia tentang pembangunan wilayah metropolitan yang megah ini. Perjalanan pulang saya melawati rute banyu urip, tanjung sari, manukan, smp wilayah gresik selatan, dan ternyata rute wilayah perjalan saya saat itu hampir semuanya tergenang air serta hamper semua kendaraan bermotor tidak dapat mengendarai kendaraannya, alhasil sayapun harus mematikan mesin sepeda saya dan mendorongnya dari wilayah banyu urip sampai pertigaan tanjung sari, selama saya mendorong kendaraan saya dan melewati perkampungan yang dilanda banjir muncul beberapa pertanyaan dari pikiran saya , mengapa masyarakat tersebut betah  hidup di perkapungan yang setiap hujan turun pasti banjir, apa mereka sudah kehilangan jiwa pemberontak,sehingga mereka tak mampu melapor pada pemerintah setempat, saya semakin binggung dengan kondisi saat itu, apakah masyarakat itu terlalu sabar dengan kondisi yang mereka terima ataukah mereka memang masyarakat apatus yang taunya Cuma diri mereka sendiri dan tak mau tau akan konsdisi social disekeliling mereka, mereka terlihat biasa saja, memang sangat tipis perbedaan masyarakat yang terlampau sabar dan masyrakat apatis.
Hal lain yang membuat hati saya resah adalah beberapa kebijakan pemerintah yang konyol, beberapa tahun yang lalu sempet ada julukan menteri nasi bungkus di era orde baru, karena kebijakan nyeletuknya, menteri itu bagi bagi nasi bungkus pada rakyat yang saat itu dalam keadaan susah, dan tindaan itu dikecam habis habisan oleh kaum intelektual. Era reformasipun masih mewarisi kebijakan ini, kebijakan bagi bagi bantuan makanan pada korban banjir, ini aneh, wahay kaum birokrat sudah hilangkah jiwa birokratmu, dalam kepemimpinanmu ini, kau tahu bahwa setiap tahun itu pasti ada banjir, dan banjir itu bukan bencana alam, tapi bencana manusia dimana itu semua karena ulah manusia bukan pergerakan alamiah, saya yakin  anda tahu dan kerabat anda disanapun tahu tapi mengapa anda tetap membiarkannya bahkan seolah olah memliharanya, banjir sekarang adalah ulah manusia yang dipelihara oleh pemimpinnya!!!, kepemimpinan yang berorentasi kepentingan pribadi membuat semua hal di arena kepemimpinannya sebagai objek komersil yang layak untuk dikomersilkan, beberapa diskusi ringan saya dengan korban bencana banjir di salah satu daerah membuahkan hasil bahwa salah satu akibat banjir yang ada diwilayah itu adalah maraknya pembangunan perumahan dan pengalih fungsian lahan dari lahan tadah hujan menjadi lahan bisnis baru. Dari situ saya rasa MEMANG BANJIR ADALAH PELIHARAAN PEMERINTAH, dimana mungkin pemerintah memaksudkan agar banjir tahunan ini akan tetap ada agar pembangunan jalan jalan rusak, sarana prasarana public itu tetap ada, sehingga kontraktor pembangunan itu tetap ngeksis dalam pembangunan daerah tersebut, apalagi kalau kontraktor pembangunannya adalah pemimpin daerah tersebut, kalian merasa aneh nggak kalau banjir yang setiap tahun itu nggak selesai selesai malahan tiap tahun semakin besar, terus selama hamper 5 tahun kepemimpinannya pemimpin itu ngapain ajaaa ? agak gemes deh sama pemerintah yang satu ini, mbok ya kalau uda nemu penyebab utama banjirnya, langsung diatasi, pemerintah nggak open banget tentang penyebab banjir akhir akhir ini, yang saya tahu pemerintah Cuma ninggikan jalan dengan dalih biar banjirnya berkurang, persetan emang, saya nggak tahu penyebab pastinya apa, tapi saya rasa sekelas pemerintah seharusnya tahu apa itu dan harus bagaimana itu, tapi entah lagi kalau kebijakan kebijakan yang mengarah pada kesejahteraan itu sudah dilumuri kepentingan yang beraroma komersial. Dan lebih anehnya saat banjir itu sudah menimpa wilayahnya maka pemimpin itu akan turun ke lokasi banjir sambil membawa bantuan dan mengeluh eluhkan namanya di masyarakat tersebut hingga namanya tercantum besar di headline Koran yang popular, gaya blusukan yang bernuansa heroless harus dibungkam dan dipenggal, pemimpin sok hero yang semacam ini yang Cuma saat banjir saja kesana, yang memberikan orasi dengan nada nada politik serta bagi bagi bantuan makanan, wahay pemimpinku, kami tak butuh bantuan makanan kami butuh kenyamanan !!!, bertahun tahun kami hidup di pemukiman banjir ini, tapi engkau Cuma bisa janji akan mengatasinya dan aksinyatamu Cuma bisa bagi bagi bantuan makanan saja, anjiiing dah.



Bukan niat saya untuk mengecam anda, bukan hati juga kalau saya nggak sabar dengan kondisi yang semacam ini, saya hanya ingin menyuarakan suara yang akhir akhir ini memang idealnya untuk disuarakan pada pemerintah, sudah lama mahasiswa menjadi kaum intelektual yang bungkam akan realita kehidupan masyarakat, suara suara tuhan yang diamanahkan pada mereka kini hanya tertinggal dalam kantong jas almamaternya atau terselip dalam buku kuliahnya, ketika kaum intelektual sudah menjadi kaum bungkam yang apatis dengan kehidupan maka apa bedanya seorang mahasiswa dengan siswa Taman kanak kanak yang mereka juga bungkam dan cuma bisa main main saja.

Dari beberapa uraian hangat mengenai kado lama untuk pemerintah baru ini, maka saya dapat mengakhiri statement saya dengan sebuah analogi pula, satu mangkuk Kolak ayam yang lezat tidak jadi dimakan hanya karena ada setetes cairan tinja di tengah kolak ayam itu, sama halnya dengan kondisi selezat lezatnya alam Indonesia raya akan tak bisa dinikmati kalau masih ada pemimpin yang cuma tahu uang dan penghargaan, tak tahu dan tak akan mau tahu tentnag kesejahteraan rakyat yang sesungguhnya. Sudah lama bangsa ini tertidur di ranjang empung kekayaan alamnya, tanpa tahu beberapa bangsa lain sudah lama mencuil ranjang empuk kita, LETS MOVE ON INDONESIAN !!!!


0 komentar:

FEB18/12/2014 - Pesta rakyat mahasiswa FEB baru saja digelar, hiruk pikuk dan aroma politikpun sudah mulai memudar, tinggal berserakan beber...

(great opinion) fenomena bunglon pada pemilihan umum mahasiswa FEB UNAIR

FEB18/12/2014 - Pesta rakyat mahasiswa FEB baru saja digelar, hiruk pikuk dan aroma politikpun sudah mulai memudar, tinggal berserakan beberapa atriput kampanye para calon yang lupa dibersihkan oleh panwaslu saat minggu tenang. ada beberapa hal menarik yang tersisah dalam panasnya aroma politik mahasiswa kala itu. mulai dari ajang adu intelektualitas dalam berorasi, sampai penentuan who is the leader of FEB UNAIR.

beberapa hari terakhir saya berdiskusi dengan beberapa kawan saya mengenai politik kampus ini, saat diskusi itu munculah analogi menarik yaitu "bunglon", kawan saya kala itu menyebut beberapa pendukung atau tim sukses dari calon leader FEB yang memalingkan suara secara sembunyi sembunyi sebagai bunglon FEB, sebenarnya dalam situasi politik akhir akhir ini memang tidak perlu dipungkiri bahwa tidak sedikit bunglon bunglon yang ada, yang pergerakan mereka hanya berlandaskan kepentingan pribadi, mendukung atas nama tawaran jabatan jabatan politis. persetan bukan, bunglon yang mampu berganti warna sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada membuat mereka diterima dimana aja akan tetapi bunglon yang semacam itu tidak dapat diimplementasikan dalam kehidupan politik yang kaku, karena hal ini akan membentuk disintegrasi sebuah arena politik. bunglon bunglon itu akan diarahkan sebagai kambing hitam oleh kelompok kelompok tertentu.sudah jadi bunglon jadi kambing hitam pula, anjriiit kasian banget tuh orang, haha.

bunglon itu sudah menebar aroma warna indahnya dari persiapan awal sampai pelaksanaan pemilu, bunglon memang indah tapi tak akan selamanya indah jika warna dia sudah tak layak untuk dilihat orang sekitar, hanya nilai estetika aja itu tidak cukup untuk membuat si bunglon masuk dan menjadi partner yang baik dalam gelanggang politik kampus.

bunglon oh bunglon, beberpa bunglon itupun akan menjadi santapan hangat sebagai kambing hitam permasalan pemilu, saat pemilu kemarin muncul 2 tragedi besar yang membuat orang jengkel dan emosi, tragedi pertama adalah pelaksanaan pemilu yang tak serentak dikarenakan permasalahan koneksi internet, koneksi internet tiba tiba putus dan tidak dapat digunakan untuk membuka server e-vote, statement awal dari beberapa orang menunjukan bahwa seolah olah kegagalan koneksi itu direncanakan secara sengaja oleh beberapa oknum kelompok tertentu, setelah semua emosi membludak tiba tiba munculah informasi valid dari bagian koneksi internet, ternyata koneksi yang sebelumnya sudah dipasang itu di pindahkan ketempat yang lebih aman oleh tim koneksi lainnya tanpa konfirmasi sebelumnya, sehingga suasana mulai mencair kembali, padahal semua orang sudah berargumen yang tidak tidak terhadap si bunglon itu, haha emang dasar politik kampus itu panas panas semriwing haha. tragedi kedua adalah lamu mati di akhir penutupan pemilu, suasana kala itu lumayan panik dan semua panitia langsung diinstruksikan untuk mengamankan pemilu secara serentak, lagi lagi muncul statement jahil lainnya, "jangan jangan ini sudah termasuk rencana penggagalan pemilu FEB, suasana menegang kembali, beberapa panitia mulai menelusuri penyebab mati lampu tersebut, mengkonfirmasi ke bagian sumber daya dan pada akhirnya mendapat informasi kalau lampu mati karena PLN, setelah diesel dinyalakan dan akhirnya lampu kembali nyala, beberapa panitia inti pemilu dipanggil untuk rapat dengan wakil dekan bagian kemahasiswaan dan selama itu pula pemilu diskorsing,, suasana meredah lagi dan pemilu dilaksanakan kembali, sampai pada akhirnya pemilu ditutup tepat pada pukul 21.00 dan 30 menit kemudian hasilnya diumumkan. si bunglon dengan perasaan yang campur aduk memberanikan diri untuk melihat pengumumannya, dan akhirnya pengumuman leader leader baru di FEB pun diumumkan, KAHIMA EP :ARI KAHIMA AK :RASYID, KAHIMA MNJ: FARID, KAHIMA EKIS : MUJYANTO ,BLM ada 11,BEMnya itu Rizal Rachmat Darmawan & Irfan Pratama,,
semangat daaah,,
uda deh,,, bye bunglooon :D hahahah

0 komentar:

Beberapa hari terakhir ini gue dikembalikan akan sebuah mimpi besar gue akan indahnya harapan masa SMA dulu, menggebuhnya ambisi SMA akan k...

KEBIMBANGAN HATI AKAN SEBUAH MASA DEPAN !!

Beberapa hari terakhir ini gue dikembalikan akan sebuah mimpi besar gue akan indahnya harapan masa SMA dulu, menggebuhnya ambisi SMA akan kuliah di perguruan tinggi nomor satu di Indonesia, Universitas Indonesia, tak banyak hal yang gue ketahui tentang UI, yang gue tahu Cuma gue pernah menuliskan mimpi besar gue untuk kuliah di ILMU EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA.

Perjalanan hidup ini membuat gue kagum akan kuasa tuhan, gue tak tahu scenario apa yang akan tuhan berikan pada gue tapi gue yakin itu adalah scenario terindah dalam hidupku, satu tahun lalu gue menempuh perjalanan pendidikan di malang, tepatnya universitas negeri malang, disana gue banyak mengalih dan mengenali kondisi malang sebagai kota wisata, hampir setiap waktu kosong gue sempatkan untuk menikmati indahnya alam kuasa tuhan, Pantai balaekambang, gunung BROMO, kaki gunung semeru (ranu regulo). Indahnya wisata alam membuat gue tak bisa melupakan aromah kebebasan alamiah, di malang pula gue mengenal birokrasi birokrasi pendidikan yang beda dengan birokrasi di SMA, gue menjelajahi pengalaman baru di lembaga pengembangan penalaran dan penelitian mahasiswa ekonomi (LP3ME) gue juga menghirup madu ilmu dari koperasi mahasiswa universitas negeri malang, semua itu gue lakukan untuk menambah pundi pundi ilmu sebagai bekal gue untuk berperang di lahan basah lingkungan tuhan.

sejak awal menempuh kuliah di S1 ekonomi dan studi pembangunan FEUM sempat terlintas untuk mengakiri kuliah dan pindah ke S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga, sudah jenuuh banget sama kehidupan perkuliahan mulai ketidak profesionalan dosen dan teman yang tak kondusif, dan ditengah perjalanan semakin parah lagi sempat menghubungi orang tua untuk berhenti kuliah dan beternak sapi saja dirumah, hal ini dikarenakan gue terlalu menghawatirkan masa depan yang memang tak layak untuk dikhawatirkan, gue pernah berfikir kalau kuliah itu tak ada gunangya, ujung dari kuliah itu kerja, kenapa kita nggak langsung kerja aja biar kita bisa mencuri start dari yang lain, pokoknya nggak banget deh sama kuliah, nggak jelas, mangkelin, nambahin masalah dan anything is fool, hingga aku jadi orang yang setenggah gila memikirkan hal ini, sering ngelamun, semangat hidup berkurang, lebih suka di kos dan berdiam diri, semua itu kujalanin hampir sebulan penuh, setelah itu baru suatu ketika gue bertemu anak probolinggo, dia bilang kuliah itu bukan untuk kerja tapi kuliah itu semata mata buat ngerubah pola piker loe, dari situ gue balik dan berfikir lagi tentang kuliah, tidak semua orang yang kuliah itu sukses dan tidak semua orang sukses itu kuliah, cuman ada satu hal positif dari seorang yang kuliah yaitu mereka akan mendapatkan perubahan pola piker yang lebih baik lagi, ketika orang yang kuliah tidak mendapatkan hal itu maka mereka masih belum layak dikatakan sebagai orang kuliahan. Setelah itu hari hari terakhir kuliah, gue manfaatkan dengan bener bener sebagai layaknya orang kuliah, belajar tekun, membaca buku dan kondisi sekitar, mulai muncul ide ide baru, dan yang paling gue sukai itu ketika gue sama kawan kawan rekreasi, kamping bareng, dan disanalah hidup gue bangkit lagi, gue suka apa yang gue lakuin saat itu, rasanya hidup itu bebas, lepas dan wooow luar biasadah.

Sampai pada akhirnya setelah ujian akhir semester genap ingatan gue buat pindah kuliah terulang kembali, tanpa basa basi gue coba daftar dan tes aja, setelah itu gua tinggal happy happy lagi hehe maklumaja gue anaknya lebih suka main. Setelah itu pengumuman seleksi masuk perguruan tinggi muncul, gue diterima di pilihan pertama gue yaitu S1 Ekonomi Pembangunan UNAIR haha gua jadi tambah pusing deh, kenapa itu terjadi disaat gue uda nyaman dan senang sama kehidupan di malang, anjing banget kan, gue bimbang gue tanya ortu terus ujung ujungnya gue pindah deh ke unair haha sedikit mengelikan sih, entah orang lain bilang gue cowok apaan tapi yang paling penting itu gue pindah gue punya alasan yaitu pengen lebih baik lagi, bukan berarti kampus dulu nggak baik cuman gue pengen lebih baik lagi aja.

Oh ya gue belum jelasin kenapa gue oilih unair, sebenarnya gue pilih unair itu karena gue takut nggak diterima di UI, agak flash back sedikit sih, gini aslinya, waktu gue kelas 12 SMA gue kan uda naruh tuh UI diujung tombak SNMPTN gue, sok pede tanpa basa basi gue yakin 10000 persen kalau gue diterima haha, gue belajar uda luar biasa, doa uda luar biasa juga, so gue optimis banget deh, sebelum pengumuman gue diskusi sedikit ama keluarga, dan keluarga gue sebenernya oke oke aja gue kuliah di depok, cuman emak gue nggak setuju, dan ini bikin gue kepikiran, beberapa hal terjadi yang mengindikasikan gue nggak bakal keterima di UI. Pertama tanda itu dari mimpi gue,, beberapa hari terakhir gue nggak ada firasat apa apa Cuma setelah beberapa shalat gue mimpi kalau gue keterima di UNAIR tapi di mimpi itu gue lari kenceng banget seolah olah gue kagak mau kuliah disitu gue lariiii terus dan akhirnya gue terbangun, setelah itu tanda kedua dan ketiga dari emak gue, yang pertama emak gue dikasih mimpi kalau waktu itu dia lagi ada pembagian kupon dan emak gue kagak dapat kupon, yang kedua dan waktunya sehari sebelum pengumuman setelah gue selesai shalat malam dan mau shalat shubuh gue bilang ke emak gue kalau gue mau pamit kuliah di depok dan akhirnya emak gue tiba tiba nangis dan gue semakin heran kenapa kok nangis, gue takut tapi gue coba ngeyakinin emak dan akhirnya agak reda tuh tangisannya emak gue. Sore hari pengumuman sbmptn muncul, ternyata hanya kata maaf yang dijawab oleh layar monitor gue, hiks gue nggak diterima, muncullah ambisi kedua gue buat daftar tes tulis dan masuk unair karena gue takut nggak kuliah ditahun itu, akhirnya tes tulis gue juga gagal, dan pada akhirnya gue keterima di UM deh, sehingga gue waktu masuk UM di awal perkuliahan gue langsung pengen pindah unari deh, akhirnya di tahun ini gue keturutan kuliah di unair.

Sekarang beda lagi situasinya sama yang dulu,masuk unair dengan sedikit kebanggaan sebagai ksatria airlangga, muncul niatan untuk memberika kontribusi bagi airlangga, tapi itupun Cuma bertahan kurang dari satu semester, di ujugn semester awal muncul beberapa obsi buat lanjutin hidup gue, pertama pindah ke UGM …..

Tulisan ini sengaja gua kosongin karena gua pingin apa yang gua harapin itu hanya gua dan tuhan saja yang tahu serta orang orang yang dikehendaki oleh tuhan untuk tahu, suatu saat nanti gua bakal nerusin tulisan ini, gua aka nisi kekosongan kekosongan yang ada,  MEMANG RAHASIA DIBALIK RAHASIA ITU INDAH :P.

0 komentar:

(kacamata subkhi) -- 21/11/2014. intelektualitas identik dengan kaum terpelajar yang mampu memberi kesan dan tauladan untuk sebuah perbaika...

TINGGAL NAMA

(kacamata subkhi) -- 21/11/2014.
intelektualitas identik dengan kaum terpelajar yang mampu memberi kesan dan tauladan untuk sebuah perbaikan, dewasa ini semua hanya isapan jembol belaka, tak ada cerminan tauladan dari kaum yang mengatas namakan agent of change, terlalu fokus dalam naungan politik membuat daya kritis, analis dan solutif mereka hilang, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan tugas kuliah dan mengamati kondisi buku pelajaran. hal ini juga tidak luput dari upaya birokrasi untuk mengurangi peran aktif dari kaum intelektual dalam menjalankan perannya sebagai kontrol sosial, birokrat mengalihkan jiwa kontrol sosial mahasiswa pada fokus pendidikan dan penyelesaiannya, apa lagi dengan isu mahasiswa wajib lulus 5 tahun, hal iiu menjadikan mahasiswa lebih fokus pada pembelajaran dalam kampus dibandingkan perbaikan dan kontrol sosial.

skenario kehidupan yang sangat indah telah dibuat tuhan untuk kita semua, sayangnya karena terlalu sombongnya manusia maka skenario kehidupan itu diubah sesuai dengan akal budi mereka, karena orientasi kepentingan yang berujung pada kekuasaanlah yang menjadi dasar mereka dalam membuat skenario ini, tak ubahnya seperti anjing yang memiliki tuan tapi tak taat sama tuannya itu kondisi skenario manusia. kita dari satu dan akan kembali ke satu. sehingga jelas dan mutlak hukumnya untuk menjalankan skenario satu !!!, seperti halnya kaum intelektual yang sudah tak sesuai skenario yang sudah disepakati, mereka bergerak atas nama kepentingan dan kekuasaan bukan kebenaran, ironi memang ketika penggerak perbaikan bangsa sudah tak acuh sama kondisi bangsanya, perlu saya tekankan lagi mahasiswa, pemuda bukanlah agen perubahan tapi agen perbaikan !!!, kita tidak dituntut untuk merubah karena alangkah sayangnya ketika semua yang tertata indah itu harus diubah, sehingga sejatiya mahasiswa adalah agen perbaikan yang memberikan romansa perbaikan disetiap langkahnya, tapi ujung tombak perbaikan ini sekarang tumpul. perlu diketahui kalau intelektualitas daya perbaikan pada mahasiswa bukanlah sebuah pilihan yang harus dipilih salah satunya, semua yang berjalan indah akan kembali dengan sebuah keindahan,

Intelektualitas dan perbaikan adalah sebuah keindahan duniawi yang apabila semua dilaksanakan maka pelangi nusantara akan semakin berwarna, tidak sulit untuk membuat sebuah perbaikan peradaban sebuah bangsa, kita hanya perlu membuat dirikita dan orang lain disekitar kita tersenyum,dengan senyum indonesia akan semakin lebih baik, dewasa ini masyarakat indonesia lebih difokuskan untuk pemunuhan kebutuhan lahiriah sehingga untuk tersenyum sebagai pemenuhan kebutuhan batiniah merekapun tak sempat, aneh memang tapi itu nyata, ataupun kalau dilihat sekilas memang mereka tersenyum bahkan tertawa, tapi tawa dan senyum mereka hanya semu dan tak benar benar nyata, apalagi dengan tekanan tekanan perkembangan teknologi yang samkin hari membuat masyarakat indonesia lebih asik dengan teknologinya daripada manusia lainnya.semua ini adalah kekacauan kecil dan awal kekacauan besar.

masyarakat indonesia butuh asupan senyuman dari kaum kaum intelektual muda karena mereka adalah harapan kesuluruhan masyarakat indonesia. akan tetapi harapan itu tinggal anganan saja, semua sudah binggung tak tentu arah, mereka berjalan tak punya pedoman, semua akan ada waktu dimana kaum intelektual itu tak lagi intelek dan cenderung akan menghancurkan sendiri negaranya, dari dari kehancuran itu adalah proses kemajuan dari perbaikan peradaban, terkadang kita harus berfikir kalau apa yang kita hancurkan adalah apa yang kita bangun suatu saat nanti.

sudah cukup negeri ini hanya tinggal nama, negeri tinggal nama dengan masyarakat yang tanpa nama, tak punya arah, tak ada ranah jelas dalam prospek kemajuan kedepannya, itu semua hanya perlu satu kunci untuk mengeluarkan semua kotoran kotaran negeri tinggal nama ini, kunci itu adalah tuhan, negeri yang indah memiliki nama yang sempurna ketika semua mengenali dan melakukan semuanya dari oleh dan untuk tuhan (ALLAH).

write by : subkhi

0 komentar:

Tepat dini hari presiden baru ini menaikan harga BBM dan mengurangi subsidi BBM, dengan dalih efisiensi anggaran dan lebih menjadikan alokas...

BBM MENANGIS !!!

Tepat dini hari presiden baru ini menaikan harga BBM dan mengurangi subsidi BBM, dengan dalih efisiensi anggaran dan lebih menjadikan alokasi anggaran agar tepat sasaran pemerintah baru ini menaikan harga BBM,

it's my opinion !!!

hanya pemerintah lalim yang menaikan sesuatu tanpa dasar yang rasional dan jelas, seperti yang telah dilansir oleh beberapa media terdahulu bahwa pemerintahan ini akan mensukseskan rencana liberalisasi dan kapitalisasi ekonomi di indonesia, tidak ada komitmen kuat dari pemerintah baru ini untuk menjadikan rakyat sebagai manusia tersejahterakan, hanya hisapan jempol belaka pemerintah baru yang katanya merakyat malah pada akhirnya menyengsarakan rakyat, seberapa jauh pertimbangan pemerintah seberapa mendalam analisis buruh buruh eksekutif pemerintah kali ini, persetan dengan semuanya,,

BBM naik, harganya sama dengan BBM asing, BBM asing laku, semua kapitalis senang, dan pribumi terjajah kembali, kabinet rakyat macam anjing, anjing berdasi mengongong untuk tuannya, tuan yang nan jauh disana lebih di layani dari pada tuan dirumah sendiri, emang dasar anjing harus dimusnakan,

BBM naik hanya komando dari kapitalis amerika dan negara yang berkepentingan akan ekonomi indonesia, sudah jelas harga BBM mentah itu turun terus kenapa kok dinaikan njiiing, loe tahu nggak, loe katanya demi rakayat, rakyat yang mana cobak, solusi loh cuma kartu sakti, kartu sakti ass,, kartu sakti hanya ada di jakarta aja njuuuk, loe mau nyejahterakan masyarakat jakarte aja kali ya, yang dulu pernah lo pimpin yang nggak komplit, hiks.

masyarakat yang membutuhkan BBM itu bukan hanya di jakarteee, luar jawa juga banyaaaak yang butuh, kenapa uji cobanya di jakarta njiiing, lagian di jakarta juga uda kartu jakarta sehat,dll yang itu produksi loe juga, apa nggak kebanyakan kartu tuh orang jakarta, bisa bisa dompet isinya kartu aja nggak ada uangnya njuuuks,

solusi kebijakan loe itu nggak kongkrit!! pakek bank kek, pakek e money kek, itu semua cuma bisa di pakek di kota yang pada akhirnya cuma menguntungkan usaha usaha orientasi modal milik swasta, orang orang desa nggak bakal paham sama yang loe maksut, semua ini skenario politik anjing yang loe terapin,

jelas pemerintahan yang mendukung NEO LIBERALISME INDONESIA, pemerintahan semacam ini harus ditundukan, dan dikembalikan pada pancasila dan lebih lebih lagi dikembalikan pada syariat agamany. point point menting yang menunjukan eksistensi neo liberal di kabinet kerja :

  1. Rencana awal kabinet pemerintahan diberi nama kabinet trisakti yaitu kabinet yang berlandaskan untuk berdaulat secara politik, berdikari seara ekonomi, dan berkepribadian pancasila, akan tetapi dalam realitanya kabinet pemerintahan baru itu dinamakan kabinet kerja (kerja, kerja dan kerja) sehingga siapapun boleh mengerjakan proyek ekonomi, sosial budaya bahkan pertahanan dan keamanan, sehingga swasta disini akan berpesta, POKOKNYA BEKERJA SEHINGGA SWASTAPUN SILAHKAN, NEGARA AKAN SEMAKIN LEMAH DAN HANYA CARA AMAN SAJA DAN BERLEHA LEHA, POKOKNYA KERJA DAN BERES, PERAN PEMERINTAH MELEMAH SEHINGGA BANYAK TUNTUTAN.
  2. Pemerintah yang lemah maka tuntutan akan pemerintah akan semakin banyak dan seolah olah menyerang pemerintah, seperti halnya beberapa keyakinan adat dan agama agama aneh mulai mendesak agar mereka diakui eksistensinya, semua ini tak terjadi pada pemerintahan sebelumnya, adanya kristenisasi di car free day jakarta secara terang terangan, sungguh ironi dan semakin mengerikan negeri ini, 
  3. pemerintah lebih membebankan anggaran pada rakyat dari pada pihak asing, kita tahu bahwa utang luar negeri indonesia banyak, yaitu sekitar 2000 triliun dan angsuran tiap tahunnya berkisar 300-400 triliun, hal ini sama dengan beban subsidi BBM yang berkisar 400 triliun, kenapa pemerintah tidak menutup utang luar negeri saja karena setiap tahun cicilannya akan naik seiring dengan bunga pinjaman yang naik, pemerintah lebih rela kalau dana anggaran diberikan pada luar negeri dari pada untuk membiayai rakyat!!
  4. BBM bukan konsumtif tapi produktif, kita sebagai masyarakat nggak mau kalau dikatakan kita sebgai bangsa yang konsumtif, pasalnya kita belajar, bekerja dan melakukan segala aktivitas aktivitas lain itu untuk mengarah pada upaya peningkatan produktifitas,,, terus mana yang konsumtif njuuuks !!, HABISI DULU MAFIA MIGAS BARU SILAHKAN NAIKAN BBM INI !!
BBM uda jadi kebutuhan primer njiing, jadi mending loe kalau mau irit anggaran optimalisasikan lah jarak, dan beberapa alternatif bahan penganti BBM, toh penelitian uda dilakukan dan semua sudah direncanakan, kenapa nggak dioptimalkan aja, loe mikir kagak siiii !!!!!

dulu loe bilang kagak, sekarang loe bilang harus dinaikan, mana konsistensi loe njiing, gua sebel ama loe, loe merakyat tapi tak tahu arti merakyat yang bener, merakyat itu hakikat menyejahterakan rakyat !!!

banyak hal yang pengen gua tumahin disini tapi masih belum kuat gua nulis terus , hehe

just write and action, from my write i hope can make indonesia people more happy :)

5 komentar:

Layaknya dalam sebuah organisasi yang memiliki visi dan misi, pribadi saya juga memilikinya, Visi saya adalah menjadi pribadi yang berjiwa ...

IT'S MY SELF !!! ini gue, mana loe ??? haha

Layaknya dalam sebuah organisasi yang memiliki visi dan misi, pribadi saya juga memilikinya, Visi saya adalah menjadi pribadi yang berjiwa religious dan berfikir genius, sedangkan misi saya adalah melakukan hal ysng lebih baik dan lebih baik lagi ( bukan seperapa jauh langkah kita tapi seberapa bermanfaat langkah kita untuk kita, orang disekitar kita dan lingkungan kita)

Dalam rutinitas keseharian saya,saya memiliki hobi membaca dan menulis, membaca disini lebih saya tekankan pada membaca kondisi lingkungan, jadi saya lebih suka mengamati kondisi lingkungan dan mengkritisinya, tidak hanya mengkritisi saja, saya juga berusaha untuk memberi solusi kongkretnya,  saya berusaha penuh untuk menjadi pribadi yang peka dan tanggap social, peka disini maksudnya adalah sadar akan kebutuhan lingkungan dan tanggap disini bermakna bahwa saya harus take action untuk melakukan tindakan nyata untuk perubahan bukan hanya mengkritisi saja. 

saya juga merasah masih belum sempurna dan tidak sedikit pula kelemahan yang ada pada diri saya sehingga saya terus berusaha untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi,Saya ingin memberi dan menerima semua hal baik khususnya dalam aspek kepenulisan, penalaran dan semua hal yang berkaitan dengan pemikiran dan tindakan, 

sebagai seorang yang terlahir sebagai sosok yang kritis dan tak takut akan sebuah kedzaliman, membuat saya semakin berani untuk menentang sebuah tindakan tindakan pemerintah lalim,, persetan denga birokrasi busuk, BERANI BICARA BERANI BERAKSI DAN BERANI MENINDAK LANJUTI,

SAYA ADALAH SAYA, YANG AKAN TUMBUH DAN BERKEMBANG SESUAI HARAPAN SAYA PADA TUHAN !!!

0 komentar: